Setiap hari publik mendengar kabar tenaga kesehatan terus tumbang karena Covid-19. Menurut laporan yang disampaikan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) di Twitter, sudah 109 dokter meninggal dunia akibat virus corona.
Hal ini harusnya menjadi perhatian kita bersama bahwa garda terakhir pertolongan menangani pandemi Covi-19 terus tumbang dan jika tidak dilakukan pendisiplinan lebih ketat soal protokol kesehatan, mungkin akan terus bertambah angka tersebut.
Di sisi lain, mungkin Anda sedikit bingung bagaimana bisa orang yang sudah menjalankan protkol kesehatan dengan baik dan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap tetap terinfeksi Covid-19?
Diterangkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Rio Azadi, SpPD, hal itu bisa terjadi mungkin dikarenakan faktor perilaku, walau 'kesannya' sudah mematuhi protokol kesehatan. Disiplin menjalankan protokol kesehatan mungkin sudah dilakukan saat kerja, berolahraga, sedang rapat, musyawarah, atau seminar.
Tapi, apakah Anda sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik saat di luar kantor? Saat berkumpul dengan teman?
"Sering kali ketika kerja, rapat, olahraga sudah sangat sesuai protokol kesehatan. Tapi ketika istirahat atau makan siang, mereka berkumpul-kumpul tanpa memerhatikan jarak, makan bersama yang tentunya melepas masker, dan berbincang-bincang atau bercanda untuk melepas stress dan penat," kata dr Rio, beberapa waktu lalu.
Kasus lainnya pun kerap dijumpai pada orang yang gemar berolahraga selama pandemi Covid-19. Sebab setelah selesai olahraga biasanya seseorang akan duduk bareng, ngopi, atau makan bareng di warung bareng.
"Parahnya, kadang disertai foto-foto bersama, di mana maskernya mesti dilepas. Berkumpul tidak menjaga jarak. Jadi, tidak heran jika masa-masa new normal angka penambahan penderita Covid-19 masih tetap tinggi,” ungkapnya.
Baca Juga : Klaster Makan Bersama Mulai Bermunculan, Bagaimana Penularannya?
Kasus ini sejalan dengan pesan berantai yang menyebar lewat WhatsApp. Di sana diterangkan kalau tenaga kesehatan pun bisa terpapar Covid-19, salah satunya saat makan bersama. Di pesan WhatsApp itu pun dijelaskan contoh kasusnya:
"Klaster rumah sakit, di mana sudah semua upaya penyediaan APD dan alur bagi pegawai yang bertugas di zona merah dan kuning Covid-19 dilakukan untuk memenuhi standar safety. Nah, penyebaran virus terjadi justru terjadi di zona hijau. Ya, petugas administrasi yang sama sekali tidak berhubungan dengan pelayanan pasien."
Follow Berita Okezone di Google News