JAKARTA - Pemerintah pesimis perekonomian Indonesia bisa kembali positif pada kuartal III-2020. Diprediksi ekonomi Tanah Air akan tercebur ke jurang resesi dengan kontraksi minus 2%.
Okezone pada Sabtu (5/9/2020), merangkum beberapa tanda Indonesia menuju resesi.
Baca juga; Sri Mulyani Sebut Ada Hambatan di Sistem KSSK
1. Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Minus 2%
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan ekonomi Indonesia masih menghadapi tekanan pasar pada kuartal III. Sehingga, untuk terhindar dari jeratan resesi diprediksi akan sulit.
"Kuartal III outlook-nya antara 0% hingga negatif 2%," kata Sri Mulyani beberapa waktu lalu.
Baca juga: Penyaluran Anggaran PEN Perlindungan Sosial Akan Dirombak, seperti Apa?
2. Pemulihan Ekonomi Amat Rapuh
Bendahara negara itu menilai, pandemi masih menjadi faktor utama yang menentukan kegiatan dan pemulihan ekonomi. Bahkan, beberapa negara pun masih belum terlepas dari krisis akibat jumlah kasus baru Covid-19 terus meningkat.
"Pemulihan ekonomi kita sangat rapuh," ujarnya.
3. 4 Indikator Negara Akan Alami Resesi
Bila pemerintah tak cepat mengatasi ancaman gejolak ekonomi itu, kemungkinan besar krisis itu akan berlangsung lama. Oleh sebab itu, mereka harus segera bertindak membaca sejumlah indikator negara akan mengalami resesi.
Baca juga: Anggaran Pemulihan Ekonomi Rp695 Triliun Bisa Terserap? Ini Kata Ketua Satgas PEN
Dilansir dari buku Mewaspadai Terulangnya Krisis Ekonomi 1998 & Upaya Pencegahannya karya Eri Hariyanto, Jakarta, ada 4 tanda-tanda negara akan mengalami resesi. Berikut indikatornya :
A. Ketidakseimbangan antara produksi dengan konsumsi
Keseimbangan di antara kedua jelas menjadi dasar pertumbuhan ekonomi. Ketika terjadi produksi dan konsumsi yang tidak seimbang, akan terjadi masalah dalam siklus ekonomi.
B. Perlambatan pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dalam skala global digunakan sebagai ukuran untuk menentukan baik buruknya kondisi ekonomi suatu negara. Jika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan secara signifikan, artinya negara tersebut dalam kondisi ekonomi yang kuat.
Follow Berita Okezone di Google News