Kariernya terus berjalan, hingga Barli Asmara terkenal sebagai desainer yang memiliki karakter dan craftmanship yang konsisten. Itu bisa dilihat dari penggunaan material seperti macrame, smocked, sulaman, bordir, ornamen, dan fringe yang selalu ada di koleksinya.
Debut di runway Jakarta Fashion Week 2008 membuat nama Barli Asmara kian melejit. Berbagai undangan dan tawaran show tunggal berdatangan. Aneka penghargaan bergengsi di dunia fesyen nasional hingga internasional pun seolah menghujaninya.
Sebut saja The Best Choice Dewi Knights, AMICA Young Talented Designer Award, ELLE Designer of The Year, The Best 20 Designer for High End Masterpiece, dan Kartika Magazine Best Designer of The Year.
Baca Juga: Barli Asmara Meninggal, Audy Item Kenang Koleksi Terbaiknya
Semakin aktif di dunia mode, sahabat Dian Pelangi itu pun bergabung dengan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) pada 2011. Dua tahun kemudian, dia memperkenalkan label busana untuk pria yang diberi nama B Homme dan label busana wanita muslim bernama B by Barli Asmara.
Hingga saat ini Barli sudah memiliki beberapa label busana yang berbeda, yaitu White by Barli Asmara, yang menawarkan modestwear untuk wanita berhijab maupun tidak; Belle, pakaian anak kecil perempuan; All The Horses, premium ready to wear dengan material busana impor yang lebih delicate; Barli Asmara Couture; Barli Asmara Bride; Toff Top 8, pakaian anak kecil laki-laki; dan Barli Asmara Uniform.
Di puncak kesuksesannya kala itu, Barli mesti menghadapi masalah kesehatan yang cukup serius. Dia didiagnosis mengidap liver dan mengharuskannya istirahat selama 2 tahun.
"Saya sempat melakukan diet, tetapi diet yang saya lakukan salah. Pola makan yang tidak teratur, waktunya makan saya justru telat makan. Waktu tidur yang tidak teratur karena kepikiran pekerjaan, sehingga asupan yang saya makan dan dikeluarkan menjadi tidak seimbang," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News