RIYADH - Pusat Bantuan dan Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSRelief) melanjutkan operasi bantuannya di Kota Beirut, Lebanon, pada Sabtu 15 Agustus kemarin.
Pusat tersebut mendistribusikan pasokan makanan kepada 447 keluarga terdampak ledakan dahsyah yang meluluh lantakkan sebagian besar Kota Beirut dan menghancurkan infrastruktur penting, termasuk silo penyimpanan biji-bijian dan fasilitas pelabuhan.
Negara-negara di seluruh dunia bergegas membantu Lebanon setelah ledakan di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus 2020.
Baca juga: Ledakan di Beirut, Ini Fakta Unik Lebanon yang Pernah Berjaya dalam Sejarah Islam
Sebuah jembatan bantuan udara didirikan atas arahan Raja Salman untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang mendesak ke Lebanon.
Bantuan ini diberikan berdasarkan laporan penilaian kebutuhan kemanusiaan yang diperlukan akibat ledakan, berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Arab Saudi di Beirut, dan cabang KSRelief di Lebanon.
“Ini datang sebagai perpanjangan dari upaya yang dilakukan oleh Arab Saudi untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat Lebanon,” lapor Arab News dalam laporannya, Minggu (16/8/2020).
Tim KSRelief juga aktif di Lebanon dalam menangani korban ledakan.
Lembaga bisnis dan masyarakat Arab Saudi secara individu juga memberikan kontribusi bantuan ke Lebanon melalui KSRelief, satu-satunya badan yang berwenang untuk menerima sumbangan amal atau kemanusiaan dari dalam Kerajaan Saudi.
Baca juga: Arab Saudi Sudah Kirim 290 Ton Bantuan ke Lebanon
Beberapa perusahaan di Arab Saudi telah menawarkan diri mereka untuk membantu upaya rehabilitasi Beirut.
Follow Berita Okezone di Google News
(sal)