Apa itu laser?
Laser merupakan akronim dari light amplification by stimulated emission of radiation atau amplifikasi cahaya melalui pancaran terstimulasi. Cahaya dengan satu warna atau monokromatik ini memiliki keandalan utama berkas cahaya yang koheren.
Beberapa contoh aplikasinya adalah laser pointer untuk presentasi, pembaca atau penulis CD atau DVD, hingga pemotong jaringan pada prosedur pembedahan. Energinya disesuaikan dengan fungsi, semakin besar akan semakin destruktif.
Beberapa thermo gun industri mungkin saja dilengkapi dengan laser energi rendah, tetapi fungsinya sebagai penunjuk (pointer) untuk ketepatan arah, sehingga tidak ada kaitan langsung dengan fungsi pengukuran temperatur.
Apakah laser tersebut berbahaya untuk otak manusia? Diterangkan laporan tersebut, sama halnya dengan laser pointer, laser ini tidak ada efek berbahaya untuk otak, tapi jangan sampai menembak ke mata secara langsung karena dapat merusak retina.
“Yang jelas, penggunaan thermo gun industri untuk mendeteksi temperatur tubuh manusia tidak tepat karena bukan peruntukannya,” tegas para pakar.
Sebagai kesimpulan, alat thermo gun untuk skrining temperatur seseorang bekerja dengan menerima pancaran inframerah dari benda, bukan dengan memancarkan radiasi apalagi laser.
Sebagai alat pengukur suhu sekaligus indikator kesehatan, thermo gun direkomendasikan untuk dikalibrasi minimal 1 tahun sekali. Kalibrasi diperlukan agar skrining suhu terjaga akurasinya karena informasi yang salah bisa membuat gagal skrining suhu (positif palsu dan negatif palsu) sehingga membahayakan banyak orang.
Pengukuran temperatur tubuh dengan thermo gun tidak bisa dijadikan acuan utama terkait apakah seseorang menderita Covid-19 atau tidak, karena pasien Covid-19 bisa muncul tanpa gejala demam.
“Kami berharap penggunaan thermo gun secara luas di tempat-tempat publik seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan layanan transportasi publik disertai dengan SOP yang jelas,” tutup laporan itu.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)