Sebelumnya, baik Kementan maupun Kemenkes belum menemukan potensi serangan flu babi galur (genetika) baru tersebut, baik pada hewan maupun potensi penularannya dari hewan ke manusia. "Kita belum ada laporan seperti itu," ucap Nadia.
Virus tersebut pada dasarnya merupakan "self limiting desease" atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya dan sudah dinyatakan sebagai flu biasa di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Vaksinnya pada hewan juga sudah ada. Kemudian vaksin pada manusia, kalau memang diperlukan.
Sebenarnya (untuk pencegahan) standarnya sama, cuci tangan, melakukan praktik-praktik untuk pencegahan dan sebagainya. Jadi, sampai sekarang kuncinya adalah surveilans. Selama surveilans jalan, tidak terlalu jadi masalah. Karena sampai saat ini belum ada kasus.
Artinya, kita melihat kasus pada manusianya belum ada laporan. Tapi kasus pada hewannya juga kita tidak mendapat laporan dari Kementan," pungkas Nadia.
Follow Berita Okezone di Google News
(kem)