Program Kemenag ini diapresiasi Didik Darmanto dari Bappenas. Menurutnya, Kemenag punya posisi strategis dalam peningkatan kualitas pemahamanan dan pengamalan ajaran agama dalam mewujudkan harmoni sosial.
“Moderasi beragama adalah terobosan kebijakan yang sangat baik. Kami akan terus komunikasi dengan Kemenag dalam menerjemahkan moderasi beragama yang diamanhkan oleh RPJMN 2020-2024,” ujarnya.
Didik berharap, ke depan Kemenag dapat memperkuat kerukunan melakui FKUB dan memperluas layanan keagamaan untuk seluruh agama melalui Kantor Urusan Agama atau unit kerja lainnya. “Layanan bimwin di KUA perlu diapresiasi. Kegiatan ini telah melibatkan juga unsur pendidikan, kesehatan masyarakat, dan bahkan pemberdayaan ekonomi. Ini perlu diperkuat,” ujarnya.
Penguatan peran PTKIN dalam moderasi beragama juga diapresiasi Paulus Wirutomo dari Gugus Tugas Gerakan Nasional Revolusi Mental. Paulus juga mengusulkan agar dikembangkan program perjumpaan agama dan budaya di ruang publik. “Perlu dikembangkan ruang perjumpaan publik yang bisa menciptakan interaksi keragaman sehingga saling memahami,” terangnya.
Rumadi dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP) juga sangat mengapresiasi langkah Kemenag untuk memperkuat moderasi beragama. “Moderasi beragama penting untuk menguatkan komitmen kebangsaan, toleransi aktif, serta mencegah paham keagamaan yang ekstrem”.
Rima dari BPIP juga mengapresiasi langkah Kemenag yang sudah mereview 155 buku dan menghadirkan rumah moderasi di PTKIN.
Follow Berita Okezone di Google News
(sal)