DORTMUND – Para pemain Borussia Dortmund terus menggalakkan aksi anti-rasisme, terutama setelah pria berkulit hitam asal Amerika Serikat, George Floyd, meninggal dunia pada Senin 25 Mei 2020. Setelah meninggalnya George Floyd, setidaknya sudah dua kali personel Die Borussen –julukan Dortmund– menyuarakan kecamannya atas aksi yang tidak layak dilakukan tersebut.
Aksi pertama tersaji saat Dortmund menang 6-1 atas Paderborn pada Minggu 31 Mei 2020. Kala itu setelah mencetak gol, Jadon Sancho dan Achraf Hakimi melepas jersey kebesaran mereka. Setelah melepas jersey tersebut, Sancho dan Hakimi menunjukkan tulisan di kaus mereka yang bertuliskan “Keadilan untuk George Floyd”.
(Roman Burki, suarakan anti-rasisme)
Awalnya, Federasi Sepakbola Jerman (DFB) hendak memberi hukuman kepada Sancho dan Hakimi karena dinilai telah menyampaikan pesan politik. Sekadar informasi, hal yang dilakukan Sancho dan Hakimi berseberangan dengan aturan yang dibuat International Football Association Board (IFAB).
BACA JUGA: Dortmund vs Hertha Berlin 1-0, Brandt: Kami Ambil Langkah Besar
Hanya saja, DFB akhirnya tidak jadi melakukan investigasi karena mendukung betul aksi anti-rasisme. Karena sudah mendapatkan lampu hijau dari DFB itulah, skuad Dortmund kembali melakukan aksi anti-rasisme jelang laga kontra Hertha Berlin pada Minggu (7/6/2020) dini hari WIB. Sebelum pertandingan, seluruh pemain mengenakan baju yang mendukung penuh anti-rasisme.
Follow Berita Okezone di Google News