Dunia maya tengah dipenuhi hiruk pikuk pembahasan tentang kabar pada 15 Ramadhan atau Kamis 7 Mei 2020 akan terjadi fenomena alam yang disebut dukhan (kabut tebal). Dukhan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW disebut sebagai salah satu tanda Kiamat.
Menanggapi hal tersebut Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Anwar Abbas menyatakan, munculnya dukhan memang benar menjadi salah satu tanda bakal hadirnya kiamat. Namun, dukhan yang katanya akan datang pada 15 Ramadhan tersebut belum bisa dipastikan apakah benar seperti yang dimaksud Nabi atau bukan?
"Yang menjadi pertanyaan apakah kabut yang viral di medsos itu adalah dukhan yang dimaksud? Tidak ada satu orang pun menurut saya yang bisa memastikannya, karena yang tahu tentang kapan kiamat itu akan tiba hanya Tuhan saja yang tahu. Nabi Muhammad saja yang sudah jelas-jelas dicintai dan disayangi oleh Allah SWT tidak tahu, dan tidak dikasih tahu oleh Allah, apalagi kita," katanya saat dihubungi Okezone, Kamis (7/5/2020).
Fenomena dukhan yang tengah viral di media sosial dikaitkan pada fenomena alam asteroid yang akan mendekati bumi. Pusat Sains Antariksa LAPAN menyebutkan, Asteroid 2016 HP6 akan mendekati Bumi pada Jumat, 7 Mei 2020 pukul 21:48 Universal Time (Sabtu, 8 Mei 2020 pukul 4.48 WIB) pada jarak 4,33 jb (jarak bulan) atau 1,66 juta kilometer. Asteroid ini memiliki kecepatan relatif 5,72 kilometer per detik ketika mendekati Bumi dan dikategorikan sebagai asteroid Apollo.
(Baca Juga : Viral Hadist Nabi Dikaitkan Asteroid Tabrak Bumi pada 15 Ramadhan? Ini Penjelasannya)
LAPAN sendiri sudah memastikan bahwa asteroid ini tidak membahayakan bumi lantaran jarak lintasannya masih sangat jauh. Namun, banyak orang berspekulasi bahwa kehadiran asteroid di dekat bumi bakal memicu peristiwa gempa bumi dahsyat. Bahkan, ada juga yang berspekulasi asteroid akan menabrak bumi, sehingga bakal terjadi kiamat.
Terlepas dari banyaknya perbincangan tentang fenomena dukhan yang belum jelas duduk perkaranya, Kiai Anwar, mengingatkan hal terpenting saat ini adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi kiamat kecil, yaitu kematian masing-masing.
Kiai Anwar menegaskan, kiamat adalah hal yang ghaib, sehingga tidak seorang pun yang tahu kapan hari itu akan tiba. "Jadi dalam hal ini sikap kita yang bagus adalah mari kita urusi apa yang menjadi tugas dan urusan kita dan jangan kita urusi apa yang menjadi urusan Allah," ucapnya.
Perlu diketahui, dukhan juga tertulis di dalam Alquran, yakni Surah Ad Dukhan ayat 10 hingga 15 di dalamnya menjelaskan tentang salah satu peristiwa di akhir zaman, kemunculan dukhan atau kabut yang sangat tebal.
(Baca Juga : Jawaban Gus Miftah Atas Isu Kiamat 15 Ramadhan)
Allah SWT berfirman:
فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُبِينٍ يَغْشَى النَّاسَ هَذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ
Artinya:“Maka tunggulah hari ketika langit membawa dukhan (kabut) yang nyata, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih” (QS. Ad Dukhan ayat 10 – 11).
Kemudian, dikutip dari artikel Okezone sebelumnya Minggu, 26 April 2020, dalam Tafsir Al Omam Al Qurthubi menjelaskan makna ad dukhan dan ada tiga pendapat.
Pertama, ad dukhan adalah salah satu tanda hari kiamat yang belum terjadi. Di antara yang berpendapat demikian adalah Ali, Ibnu Abbas, Ibnu ‘Amr, Abu Hurairah, Zaid bin Ali, Al Hasan dan Ibnu Abi Mulaikah.
(Baca Juga : Ini 5 Tanda Hari Akhir dalam Islam)
Kedua, ad dukhan adalah khayalan yang menimpa kaum Quraisy ketika mereka mengalami kelaparan ekstrem atas doa Rasulullah. Orang-orang pada masa itu seperti melihat dukhan (asap) di antara langit dan bumi. Ini adalah pendapat Ibnu Mas’ud.
Ketiga, ad dukhan adalah debu yang mengepul di hari Fathu Makkah, sehingga menutupi langit. Ini adalah pendapat Abdurrahman Al A’raj”
Follow Berita Okezone di Google News