Yeung menambahkan, perilaku tidak sehat, seperti makan yang buruk atau tidak berolahraga, juga terkait dengan stres kronis akibat bekerja berjam-jam. Kebiasaan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah atau kolesterol. "Tingginya tingkat kedua jenis stres ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan gagal jantung,” tambahnya.
Senada, Praktisi Kesehatan dr Ari Fahrial Syam, mengingatkan kelelahan menjadi pencetus terjadinya berbagai sebab kematian mendadak. Oleh karena itu, dia kembali mengingatkan pentingnya untuk melakukan checkup kesehatan, meskipun terkadang kita menilai diri kita baik-baik saja.
Dokter Ari menerangkan, sesak napas tanpa atau disertai nyeri dada yang berhubungan dengan aktivitas, misalnya setelah naik tangga atau berjalan jauh terasa sesak, harus diduga sebagai gangguan pada jantung.
Baca Juga: Fakta Henti Jantung Penyebab Didi Kempot Meninggal
Keluhan yang baru muncul ketika umur sudah di atas 40 tahun merupakan suatu tanda ada yang tidak beres di dalam tubuh, yang perlu dievaluasi sesegera mungkin. Lebih lanjut, bagi orang yang memang tidak ada risiko sakit jantung, mereka dianjurkan untuk checkup setelah berusia di atas 40 tahun.
"Bahkan, checkup harus dilakukan lebih awal jika kita mempunyai faktor risiko sakit jantung. Dengan checkup, kita bisa mendeteksi adanya penyakit atau gangguan kesehatan yang memang hanya bisa ditemukan melalui check up," terang dr Ari.
Follow Berita Okezone di Google News
(ful)