Selama pandemi virus Corona COVID-19, masyarakat diimbau bekerja dan beribadah di rumah. Begitu pun dengan anak-anak yang harus belajar dari rumah.
Hal ini tentu menjadi tantangan bagi banyak perempuan yang berkarier di luar rumah sebelum pandemi COVID-19. Kini, mereka selain harus work from home (WFH), juga berperan sebagai ibu mengurus anak dan suami di rumah.
Seperti cerita Lulus Fatmawati, seorang guru di SD Bakti Mulya 400 Pondok Indah. Saat ini Lulus mengajar secara online dari rumah, selain itu dia juga berperan sebagai istri dan ibu dua anak. Dia mengaku, hari-hari yang dijalankan selama WFH campur aduk kerjaannya.
"Pertama pagi-pagi saya harus mengurus anak-anak dan suami, memasak dan menyiapkan makanan untuk mereka, selain itu juga beres-beres rumah," ungkapnya kepada Okezone melalui WhatsApp.
Selanjutnya, Lulus harus berperan sebagai guru untuk anak-anak muridnya. Dia harus tetap mengajar dengan membuka kelas online.
"Selanjutnya, pukul 7.30 pagi saya sudah harus membuka kelas online dan harus mengajar untuk siswa/siswi saya sampai pukul 12.00 siang. Belum lagi tugas anak sekolah juga tentunya harus dengan bimbingan orangtua," tuturnya.
"Jadi, saya baru bisa mendampingi anak saya mengerjakan tugas sekolah setelah tutup kelas online," sambungnya.
(Baca Juga : Stres Urus Anak saat WFH, Coba 5 Tips Ini)
Meski biasa mengajar sebagai guru, Lulus tetap merasa repot ketika harus mengajar anaknya sendiri dalam mengerjakan tugas. Terlebih, tugas-tugas anak harus dikumpulkan di hari yang sama.
"Repot, apalagi kalau dia moody tidak mau ngerjain, mau tidak mau harus ngerayu. Tugas sekolah anak juga harus dikirimkan di hari yang sama. Jadi kadang kalau aku tidak sempat ngajarin Ghea (anak pertama), aku nemenin saat malam," cerita Lulus.
Sebenarnya Lulus mempunyai asisten rumah tangga (ART), tetapi tidak full time di rumah. ART-nya datang jam 8 pagi pulang jam 11 siang. Setelah itu balik lagi sore jam 13 sampai jam 17. Meski cukup membantu, tetap saja anaknya ingin didampingi ibu dan ayahnya.
"Karena bagaimanapun anak-anak kalau ada ayah bundanya, tetep mau sama ayah bundanya walaupun dibujuk-bujuk sama mba ART," ujarnya.
(Baca Juga : 5 Cara Ciptakan Dapur Sehat agar Betah Memasak)
Sempat ART tidak masuk 2 minggu karena sakit. Tugas Lulus pun bertambah berat. "Waktu itu, ART tidak masuk 2 minggu karena sakit MasyaAllah. Jadi bagi-bagi tugas, ayahnya nyapu-ngepel, aku masak, memandikan anak, dan ngajarin anak pertama. Ditambah lagi setrikaan sudah 2 gunung. Belum lagi 24 jam aku harus respon orangtua murid yang WA bertanya tugas dan laporan tugas di hari yang sama," tuturnya.
Karenanya, Lulus bersyukur dia dan suami selalu dapat bekerjasama selama WFH. Selama WFH inipun dia mengambil hikmah Ramadhan saat pandemi corona.
"Selama bulan Ramadhan ini, justru harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan sahur dan setelah itu memulai WFH kembali. Selama WFH ini kami ambil hikmahnya, saya jadi lebih dekat dengan anak-anak dan keluarga. Semoga pandemi corona ini segera berlalu dan kita bisa menjalankan aktivitas normal seperti sedia kala. Amiin ya Allah," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News