Share
Nyalakan notifikasi untuk berita terbaru dari Okezone

Ini Cara Mendeteksi COVID-19 dengan Tes PCR

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis · Senin 20 April 2020 20:33 WIB
https: img.okezone.com content 2020 04 20 620 2202184 ini-cara-mendeteksi-covid-19-dengan-tes-pcr-qvd72W58UP.jpg Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
A A A

Berbeda dengan rapid test yang menguji imunitas dalam darah, dengan PCR sampel dikumpulkan dari bagian tubuh tempat virus corona berkumpul, seperti hidung atau tenggorokan seseorang. Teknik ini dikenal juga dengan Swab, yang kemudian akan dibawa ke laboratorium.

Di laboratorium, sampel akan diuji dengan beberapa larutan kimia yang menghilangkan zat, seperti protein dan lemak, dan hanya mengekstrak RNA yang ada dalam sampel. RNA yang diekstraksi ini adalah campuran dari materi genetik seseorang dan, sehingga jika memang ada RNA coronavirus, maka dapat terdeteksi.

Lantas apa hubungannya dengan teknologi nuklir? Realtime PCR adalah metode yang diturunkan dari nuklir untuk mendeteksi keberadaan materi genetik spesifik dari patogen apapun, termasuk virus. Virus adalah paket mikroskopis materi genetik yang dikelilingi oleh amplop molekuler. Bahan genetik dapat berupa DNA atau RNA.

DNA adalah molekul dua untai yang ditemukan di semua organisme, seperti hewan, tumbuhan, dan virus, dan ia memegang kode genetik, atau cetak biru, untuk bagaimana organisme ini dibuat dan dikembangkan.

virus corona

(Baca Juga : Pakaian Bisa Jadi Sumber Penularan Virus Corona COVID-19?)

Sementara RNA adalah molekul satu untai yang menyalin, menyalin, dan mentransmisikan bagian dari kode genetik ke protein sehingga mereka dapat mensintesis, dan menjalankan fungsi yang membuat organisme tetap hidup dan berkembang.

Nah, beberapa virus seperti coronavirus (SARS-Cov2) hanya mengandung RNA, yang berarti mereka mengandalkan infiltrasi sel sehat untuk berkembang biak dan bertahan hidup. Begitu berada di dalam sel, virus menggunakan kode genetiknya sendiri, dalam kasus coronavirus adalah RNA, untuk mengambil kendali dan 'memprogram ulang' sel sehingga mereka menjadi pabrik pembuat virus.

Agar virus seperti coronavirus terdeteksi di awal tubuh menggunakan RT-PCR waktu nyata, para ilmuwan perlu mengubah RNA menjadi DNA. Ini adalah proses yang disebut 'transkripsi balik'. Mereka melakukan ini karena hanya DNA, yang merupakan bagian penting dari proses realtime PCR.

Follow Berita Okezone di Google News

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini