JAKARTA - Angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia berpotensi naik akibat pandemi virus corona atau coronavirus (Covid-19).
Skenario berat, angka kemiskinan bisa bertambah jadi 1,1 juta orang. Sementara skenario lebih berat angka kemiskinan naik menjadi 3,78 juta orang.
Sedangkan, skenario berat angka penggangguran naik menjadi 2,9 juta dan skenario lebih berat menjadi 5.2 juta orang. Lalu bagaimana langkah pemerintah untuk mengatasi masalah ini?
Baca Juga: Angka Kemiskinan Bisa Bertambah 3,78 Juta Orang akibat Covid-19
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, untuk mengatasi naiknya jumlah kemiskinan dan pengangguran, pemerintah sudah menyiapkan langkah jangka pendek, menengah dan panjang.
Untuk jangka pendek, pemerintah telah meluncurkan Program Kartu Prakerja dengan anggaran naik dari Rp10 triliun menjadi Rp20 triliun.
"Itu bisa 5,6 juta masyarakat yang terdampak PHK. Ini belum termasuk BPJS Ketenagakerjaan yang masih memiliki juga uang iuran dari perusahaan yang bisa dipakai untuk memberikan benefit kepada para masyarakat yang terkena PHK. Jadi dalam hal ini safety netnya untuk para pekerja ada di situ," kata Sri Mulyani dalam telekonferensi, Jakarta, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani: Skenario Lebih Berat, Pengangguran Tambah 5,2 Juta Orang
Selain Kartu Prakerja, lanjut Sri Mulyani ada program Dana Desa maupun Program Padat Karya Tunai. Hampir seluruh kementerian/lembaga (K/L) diminta melakukan realokasi anggaran dan membuat program Padat Karya Tunai.
"Jadi ini ya saya sampaikan umpamanya tadi dari Menteri PUPR dalam hal ini melakukan peningkatan bagi alokasinya dari sisi untuk menciptakan apa yang disebut proyek proyek padat karya tunai," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News