Sampai saat ini vaksin atau obat virus corona belum ditemukan. Padahal, jumlah orang yang terinfeksi COVID-19 di dunia berdasarkan data terakhir WHO telah mencapai angka 1,7 juta jiwa.
Para ilmuwan berpacu untuk segera menemukan vaksin atau obat corona (COVID-19). Beberapa ilmuwan dari sejumlah negara telah mengklaim mereka telah melakukan uji coba vaksin COVID-19.
Dimulai dari China yang mengandalkan Dr Chen. Dia adalah ahli virus yang memimpin Institute of Bioengineering di Academy of Military Medical Sciences. Dokter berusia 54 tahun ini berjasa besar terkait beberapa jenis virus beberapa tahun belakangan ini.
Dr. Chen, sosok di balik penemuan nasal spray yang membantu untuk melindungi para petugas medis di kala wabah virus mematikan SARS pada 2003 lalu. Tidak hanya itu, dokter Chen juga lah yang mengembangkan dan menemukan vaksin untuk virus mematikan Ebola pada 2014-2016 serta vaksin untuk virus Lamanla yang menyebar menyerang benua Afrika pada sekitar tahun 2017 lalu.
(Baca Juga : China Diam-Diam Gunakan Carrimycin untuk Sembuhkan Pasien Corona COVID-19?)
Kini, Dr Chen tengah berjibaku, bekerja keras untuk bisa menemukan vaksin COVID-19. Berdasarkan laporan media setempat, Dr. Chen sendiri telah diberi wewenang untuk memulai uji klinis untuk vaksinnya. CanSino Biologics, perusahaan yang berbasis di Tianjin yang bekerja dengan dokter Chen mengatakan, mereka sedang mencari sukarelawan untuk menguji vaksin tersebut, sebuah vektor adenovirus rekombinan rekayasa genetika berlabel "Ad5-nCoV.
Tak mau kalah dengan China, Amerika Serikat juga terus berupaya menjadi yang pertama menemukan vaksin atau obat corona. Dikutip dari Popularscience, Paul McCray, ahli paru pediatrik di University of Iowa bersama para ilmuwan lainnya telah mengembangkan suatu vaksin baru.
(Baca Juga : Kenali Avigan, Calon Obat Corona COVID-19 yang Diimpor Presiden Jokowi)
Vaksin baru tersebut mampu melindungi hewan tikus (yang digunakan sebagai percobaan) dari MERS (Middle East Respiratory Syndrome). MERS merupakan penyakit infeksi pernapasan, berasal dari keluarga yang sama dengan COVID-19. Dalam penelitian tersebut, semua hewan tikus yang diberi vaksin bisa selamat dari virus MERS-CoV.
(Baca Juga : Mengenal Remdesivir, Kandidat Obat Virus Corona dari WHO)
Namun, dokter Paul menyebut vaksin baru ini masih memiliki jalan yang panjang sebelum benar-benar siap bisa digunakan untuk manusia. Tetapi setidaknya hasil penelitian tersebut bisa dibilang menjanjikan. Para peneliti tengah mengadaptasi vaksin untuk membuat versi yang akan efektif melawan COVID-19.
Follow Berita Okezone di Google News