Kemudian, Nabi Muhammad juga sangat sistematis untuk menjaga stabilitas tubuhnya, termasuk porsi asupan makanan dan minuman yang akan dikonsumsinya.
Rasululullah SAW bersabda:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ ؛ بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ ؛ فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ
Artinya: "Tidak ada wadah yang dipenuhi anak Adam yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah anak Adam mengonsumsi beberapa suap makanan untuk menguatkan tulang rusuknya. Kalau memang tidak ada jalan lain (memakan lebih banyak), maka berikan sepertiga untuk (tempat) makanan, sepertiga untuk (tempat) minuman dan sepertiga untuk (tempat) nafasnya." (HR. Ahmad, dan Ibnu Majah).
(Baca Juga : Subhanallah! Inilah Orang yang Diizinkan Duduk di Dekat Kakbah yang Sepi)
Hal terpenting lainnya adalah bahwa Rasulullah selalu mengonsumsi makanan dan minuman halal. Ini sangat berpengaruh untuk kesehatan, khususnya mencegah berbagai penyakit yang menyerang anggota tubuh maupun hati.
فَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَڪُمُ ٱللَّهُ حَلَـٰلاً۬ طَيِّبً۬ا وَٱشۡڪُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ إِن كُنتُمۡ إِيَّاهُ تَعۡبُدُونَ
Artinya: "Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah." (QS An-Nahl: 114).
"Tentunya makan makanan yang halal itu akan lebih berkah, terhindar dari dosa. Dan jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah kita makan, karena itu sangat dianjurkan supaya apapun yang masuk ke dalam tubuh kita berdampak positif," katanya.
(Baca Juga : Keutamaan Wirid Li Khomsatun, Salah Satunya untuk Menolak Wabah)
Kemudian, lanjut ustadz Ainul, Nabi Muhammad khususnya di dalam syariat Islam memiliki adab ketika sedang makan. "Makan dengan tangan kanan, mengunyah makanan dengan baik, tidak tergesa menelan makanan, makan dengan duduk tidak berdiri dan berhenti sebelum kenyang," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(ful)