JAKARTA - Bank Indonesia (BI) tetap optimisme menargetkan Rupiah di Rp15.000 akhir 2020. Hal ini di tengah wabah virus Corona atau Covid-19.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa ada beberapa fundamental yang membuat Rupiah akan stabil bahkan cenderung menguat ke Rp15.000 per USD di akhir tahun. Pertama, Rupiah mulai menyentuh Rp15.900-an per USD di pasar interbank maupun broker.
Baca juga: Gubernur BI Sebut Rupiah Hari Ini Stabil, Sempat Sentuh Rp15.990/USD
"Bahkan baru saja dapat info di pasar sekarang diperdagangkan last credit 15.990 per USD perdagangan di interbank. Ini alhamdulillah. ini menunjukan bahwa keyakinan bank indonesia ke depan akan bergerak stabil dan edenrung menguat ke Rp15.000 per USD di akhir tahun," ujarnya dalam telekonferensi, Jakarta, Kamis (9/4/2020).
Dirinya menjelaskan bahwa bila diukur dengan tingkat inflasi, defisit transaksi berjalan hingga perbedaan suku bunga Indonesia dan luar negeri menunjukan Rupiah masih undervalue. Hal ini menjadi kecenderungan akan penguatan.
Baca juga; Rupiah Ditutup Melemah di RP16.250/USD
"Kedua, juga menunjukan Confidence dari pasar bahwa memang nilai tukar rupiah akan bergerak ke sana (menguat) serta confidence terhadap langkah-langkah kebijakan oleh pemerintah, OJK, BI, dan LPS," ujarnya.
Sedangkan pertimbangan ketiga, lanjut Perry, kondisi global yang mulai berangsur-angsur membaik. Walaupun masih cukup tinggi dampak Covid-19, tapi kecenderungannya membaik.
"Salah satu indikatornya adalah VIX, Indikator Volatilitas pasar keuangan khususnya di AS," ujarnya.
Dirinya menjelaskan bahwa Volatility Index (VIX) sebelum ada Covid-19 indeksnya di 18,8. Saat terjadi kepnaikan di minggu kedua dan ketiga Maret menjadi tinggi ke 82.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzy)