SEJAK mewabah pertama kali di Wuhan Ibu Kota Provinsi Hubei, China pada Desember 2019, virus corona (COVID-19) telah menyebar di 201 negara dan 854.608 orang dinyatakan positif terinfeksi. Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh sebanyak 176.908, serta sebanyak 42.043 orang meninggal dunia per 1 April 2020.
Pandemi virus corona ini telah melahirkan stigma atau pandangan negatif di tengah-tengah masyarakat, khususnya bagi orang yang dinyatakan positif wabah penyakit tersebut karena mereka (masyarakat) takut tertular.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tidak memberikan perlakuan yang buruk terhadap tenaga medis yang merawat pasien corona, karena meraka adalah garis terdepan dalam penanganan wabah ini.
Direktur Utama RSUP Persahabatan Jakarta, Rita Rogayah mengungkap ada tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 ditolak masyarakat untuk tinggal dikosan dipicu rasa kekhawatiran para tenaga medis tersebut akan menularkan virus corona.
(Baca Juga : Curhatan Para Survivor COVID-19, Virus Corona Tak Seseram yang Dibayangkan)
"Jadi sebetulnya mereka bukan diusir. Tapi mereka tidak nyaman karena ada stigma mereka bekerja di RSUP Persahabatan sebagai rumah sakit infeksi sehingga mereka kalau kembali ke rumah, mereka merasa sepertinya menularkan penyakit COVID-19 dan membawa virus ke rumah," katanya beberapa waktu lalu.
Rita menyebutkan warga menduga bahwa tenaga medis tersebut akan membawa petaka di lingkungannya, hal itulah yang membuat warga mengusirnya. "Lingkungan itu menstigma mereka itu membawa penyakit gitu. Jadi sebetulnya mereka bukan diusir tapi merasa tidaknya nyaman karena lingkungan menganggap mereka bekerja di Rumah Sakit infeksi dan nanti bisa membawa virus saat pulang," ujarnya.
(Baca Juga : Benarkah Musim Panas dapat Menghilangkan Wabah Virus Corona?)
Dia menyanyangkan sikap warga yang kurang memahami wabah Virus Corona yang menjangkit di Tanah Air. Oleh karena itu perlu ada edukasi terhadap masyarakat dalam menghadapi virus corona dengan bijak, sehingga tidak ada kepanikan dan stigma negatif terhadap tenaga medis maupun pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
(Baca Juga : Cerita Suster yang Tangani Pasien Corona, Tetap Beri ASI Meski Jauh dari Buah Hati)
"Itulah yang mesti kita pahami, berarti kita harus memberikan edukasi yang lebih banyak kepada masyarakat sehingga tidak perlu panik, tapi ikutilah apa yang harus dilakukan. Lebih baik jangan keluar rumah, kita isolasi diri kita masing- masing, kita berada dirumah tidak perlu keluar," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News