Rico Sihombing
Sebelum didiagnosa COVID-19, awalnya gejala yang dirasakan Rico Sihombing adalah batuk-batuk, hingga merasakan sesak napas, tersengal-sengal ketika bicara. Lalu ia pergi untuk swab test ke fasilitas pelayanan kesehatan. Pada 15 Maret 2020, Rico menjalani swab test, lalu hasilnya keluar 17 Maret 2020 dan menunjukkan positif COVID-19.
"Namun saya sudah diisolasi di rumah sakit pertama sejak 14 Maret 2020. Di 15 Maret 2020 itu saya tes swab, hasil keluar tanggal 17 Maret dan hasilnya positif. Tapi sudah diisolasi di rumah sakit pertama sejak 14 Maret 2020. Di ruang isolasi saya tinggal berdua dengan orang yang baru pulang dari Malaysia, sama-sama kena COVID-19," bebernya.
(Baca Juga : Curhat Pasien Positif yang Sembuh: Corona Itu Bukan Aib, Jangan Malu)
Rico diisolasi di RSKD Duren Sawit. Kalau dilihat penampakan dan pelayanan, menurutnya, tidak kalah keren dibandingkan rumah sakit swasta. "Ruangan kamarnya besar, penanganan di rumah sakit ini juga memuaskan," sambungnya.
Selama diisolasi, Rico Sihombing juga diberikan chloroquine, obat untuk mempercepat kesembuhan COVID-19. Selain itu, dirinya juga berusaha merelaksasi diri agar tidak stres. Selama di isolasi pun Rico Sihombing masih diperbolehkan berkomunikasi dengan keluarga.
(Baca Juga : Dengarkan Tips Sehat Pasien Sembuh dari Virus Corona COVID-19)
Rico menambahkan, sejatinya para pasien corona COVID-19 bukan hanya butuh dukungan dari keluarga, tapi juga orang-orang terdekat lainnya di lingkungan sekitar. “Jangan paranoid menghadapi wabah ini, tapi juga jangan menyepelekan. Pasien COVID-19 perlu dukungan dari keluarga dan semua pihak, untuk itu tidak perlu merasa malu bahkan minder kalau anggota keluarga ada yang positif COVID-19. Harapan sembuh itu ada dan nyata,” tutupnya.
Follow Berita Okezone di Google News