KONSER Coldplay yang rencananya akan dihelat pada 15 November 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta melibatkan konsep sustainable di dalamnya, mulai dari penggunaan panel surya hingga sepeda statis untuk menghasilkan listrik.
Gak hanya itu, panggung konser Coldplay diyakini akan terbuat dari bambu dan baja daur ulang yang rendah karbon. Gelang LED yang dipakai terbuat dari bahan nabati yang dapat terurai.
Bahkan, confetti dan kembang api yang selalu ada di konser Coldplay diketahui ramah lingkungan dengan confetti yang dapat terurai dan kembang api menggunakan formula yang lebih aman.
Tidak berhenti di situ, Coldplay juga menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi amal lingkungan untuk mengimbangi dampak lingkungan dari tur konser mereka. Ini termasuk proyek penanaman pohon yang bertujuan mengembalikan hutan yang telah hilang dan inisiatif lain yang mendukung pelestarian alam.
Dalam menjalankan aksi Go Green, Coldplay bekerja sama dengan organisasi lingkungan seperti One Tree Planted, Clientearth,The Ocean Cleanup, Devon Environment Foundation, Conservation Collective, Cleaner Seas Group, dan Climeworks.
Lalu, bekerja sama juga dengan Knowledge Pele, Sustainable Food Trust, Global Tech Advocates, Project Uercus, Farm Under The Radar, Global Citizen, The Food Forest Project, Sea Shepherd UK, Project Seagrass, Seafields, hingga My Trees.
Aksi ini tentu jadi gebrakan luar biasa di industri hiburan, khususnya konser musik. Band ini bukan hanya menjadi pusat perhatian, tapi menjadi barometer konser bertaraf dunia yang mendukung praktik berkelanjutan.
"Coldplay adalah band pelopor dalam menggabungkan musik dengan aktivisme lingkungan," kata Dian Pratiti, Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Pamulang, dalam keterangan tertulisnya yang diterima MNC Portal, Rabu (13/9/2023).
Luar biasanya lagi, kata Dian, Coldplay menggunakan panggung besarnya untuk menyuarakan pesan-pesan tentang isu lingkungan yang mendesak. Di beberapa konser, Coldplay telah berbicara tentang perubahan iklim, pelestarian alam, dan keberlanjutan dalam berbagai kesempatan.
"Coldplay mengajak seluruh penggemarnya bahkan pemimpin dunia membantu meningkatkan kesadaran publik tentang isu-isu ini," ungkap Dian.
Coldplay telah menjadi pelopor dalam penyelenggaraan konser berkelanjutan sebagai bagian penting dari karya seni dan hiburan. Nah, dari sudut pandang akuntansi, ternyata ada beberapa peran akuntansi dari aksi konser berkelanjutan yang dilakukan Coldplay. Apa saja?
1. Akuntansi karbon
Menurut Dian, Coldplay telah berinvestasi dalam energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon dari konser mereka.
"Ini melibatkan perhitungan akuntansi yang teliti untuk mengukur jumlah karbon yang diselamatkan melalui penggunaan energi terbarukan dan tindakan berkelanjutan lainnya," katanya.
"Akuntansi ini memungkinkan mereka untuk melaporkan dampak lingkungan positif secara jelas kepada publik dan pemangku kepentingan," sambung Dian.
2. Akuntansi keberlanjutan
Coldplay telah bermitra dengan organisasi amal lingkungan untuk mengimbangi dampak lingkungan dari tur konser mereka. Ini melibatkan akuntansi yang cermat dalam mengukur dan melaporkan kontribusi serta dampak positif yang diberikan kepada upaya pelestarian lingkungan. "Melalui akuntansi yang akurat, mereka memastikan bahwa kontribusi ini digunakan secara efektif untuk tujuan keberlanjutan," terangnya.
Follow Berita Okezone di Google News