SONGKET merupakan salah satu kain khas asal Indonesia, meskipun pada dasarnya kain ini merupakan adaptasi dari China dan Timur Tengah. Menurut hikayat rakyat Palembang yang juga dikisahkan secara turun-temurun, awal mula kain songket berasal dari pedagang Chna yang membawa sutra.
Sutra tersebut, kabarnya dipadukan dengan emas yang dibawa Pedagang India dan timur tengah. Kain tersebut kemudian diubah menjadi kain songket, dengan melapisi kain sutra tersebut dengan emas oleh orang-orang Palembang.
Oleh karena itu, untuk mengenang 90 tahun keberadaan kain tenun songket, maka diadakan Festival Tenun Songket Nusantara dan UMKM Expo. Memang, songket memiliki sejarah menarik apalagi dengan adanya menenun.
Untuk pertama kalinya, jelang akhir era tahun 20-an, Dr. Soetomo membuat sebuah 'gebrakan'. Pada waktu itu, uniknya kemampuan menenun ini hadir di sekolah formal. Jangan salah, bukan sebagai kegiatan tambahan, melainkan mata pelajaran.
"7 Septmber 1928, untuk pertama kalinya Dr. Soetomo menjadikan tenun sebagai mata pelajaran di sekolah formal," kata Anna Mariana, Ketua Umum KADIIFA (Kadin Indonesia Internasional Fashion Art & UKM) di acara gathering Festival Tenun Songket, Kalibata.
Setiap siswa pada masa itu harus benar-benar mempelajari teknik menenun dengan serius. Kenapa? Fakta uniknya, menenun ini merupakan syarat bagi siswa yang ingin lulus dari sekolah. "Bahkan diadakan sebagai syarat kelulusan," lanjut Anna.
Follow Berita Okezone di Google News