JAKARTA - Para Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20 membahas melonjaknya harga pupuk global pada forum Joint Finance and Agriculture Ministers Meeting (JFAMM) yang digelar di Washington DC, Amerika Serikat (AS) pada Selasa waktu setempat.
Hampir seluruh negara disebut membahas persoalan pupuk, mulai dari Amerika Serikat, China, India, Kanada, dan lembaga internasional lainnya, seperti WBG, FAO, IMF, UN WFP dan WTO.
Dinamika geopolitik internasional, terutama perang Rusia-Ukraina, menjadi salah satu penyebab tingginya harga bahan pupuk dunia. Sehingga, hal itu berdampak pada meningkatnya harga pupuk di tingkat nasional maupun global.
"Dampak negatif dari pandemi Covid-19 dan krisis geopolitik di Ukraina berdampak terhadap sistem pertanian dan pangan global. Salah satu akibat yang dirasakan adalah terganggunya ketersediaan, serta meningkatnya harga pangan dan pupuk. Semua pihak sepakat menyerukan perlu segera diupayakan penyelesaian konflik secara damai," kata Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo, Jakarta, Rabu (12/10/2022).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Pasokan Pupuk Pemicu Utama Krisis Pangan Tahun Depan
Forum JFAMM menjadi kesempatan berharga bagi Indonesia untuk berbagi pengalaman terkait bagaimana strategi dan upaya dalam menekan ancaman krisis pangan.
“Indonesia telah menyusun strategi untuk mengatasi ancaman krisis pangan, strategi tersebut berupa peningkatan kapasitas produksi utamanya komoditas pangan yang berdampak inflasi, penurunan importasi, substitusi impor, dan meningkatkan ekspor pangan,” katanya.
Follow Berita Okezone di Google News