JAKARTA - Indonesia dinilai perlu meningkatkan ekspor produk olahan dan tidak menggantungkan pada komoditas.
Menurut penelian Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), dibutuhkan upaya terstruktur untuk pelan-pelan menggeser komoditas sebagai andalan ekspor.
"Sekitar 45% ekspor Indonesia berbasis komoditas yang harganya fluktuatif dan sangat bergantung dengan dinamika yang terjadi di seluruh dunia. Bergantung pada komoditas menyebabkan kinerja perdagangan dipengaruhi oleh fluktuasi harga dunia,” ujar Senior Fellow Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Deasy Pane di Jakarta, Kamis (9/6/2022).
BACA JUGA:RI Bakal Perluas Ekspor Produksi Susu Dalam Negeri
Deasy mengatakan konflik Rusia-Ukraina walaupun tidak berpengaruh langsung terhadap volume perdagangan Indonesia, namun memberi dampak signifikan pada pergerakan harga komoditas yang akan mempengaruhi nilai perdagangan Indonesia.
"Tingginya harga komoditas akan berpengaruh pada capaian ekspor Indonesia. Namun tidak mencerminkan kualitas dan daya saing produk Indonesia, serta hanya bersifat sementara," terangnya.
Follow Berita Okezone di Google News