JAKARTA - Pelaku industri dunia meningkatkan investasi guna mewujudkan efisiensi energi menuju nol emisi. Berdasarkan survei global yang diterbitkan Sapio Research menargetkan 2.294 perusahaan dengan skala 500 hingga 5.000 karyawan atau lebih di 13 negara.
Menunjukkan lebih dari setengah atau 54% perusahaan telah mulai berinvestasi, sementara 40% lainnya berencana melakukan peningkatan efisiensi energi tahun ini.
“Sebagai negara yang rentan terhadap perubahan iklim, penting bagi Indonesia untuk melakukan transisi energi, diawali dengan fokus terhadap upaya efisiensi energi yang memungkinkan terwujudnya dekarbonisasi bagi sektor lainnya secara lebih efektif dan efisien,” ujar Country Holding Officer ABB Indonesia Gerard Chan, dalam keterangannya, Kamis (2/6/2022).
Baca Juga: Duh Pemanfaatan Gas Bumi RI Belum Maksimal, Berapa Potensinya?
Di Indonesia, sebayak 106 penggerak industri menanggapi survei tersebut, di mana 61% menyatakan rencana mencapai target Nol Emisi dalam waktu 5 tahun. Sebanyak 75% responden memilih komitmen keberlanjutan sebagai alasan utama yang mendorong investasi efisiensi energi, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan skoring tertinggi dalam aspek ini secara global.
Sementara itu, faktor biaya merupakan hambatan utama upaya peningkatan efisiensi energi, diikuti oleh downtime atau penghentian proses operasi serta kurangnya keterampilan digital tenaga kerja.
Baca Juga:Transisi Energi, RI Optimalkan Gas Bumi
Selain itu, 59% responden (Indonesia) menyatakan telah mendapatkan informasi dan dukungan yang memadai dari Pemerintah dan pihak ketiga Indonesia menduduki rangking tertinggi dalam aspek ini secara global
Meningkatkan penggunaan energi merupakan prioritas pada dua sektor utama yaitu manufaktur dan layanan pendukung yang meliputi manajemen gedung, HVAC (sistem pengaturan suhu), dan pencahayaan
Follow Berita Okezone di Google News