JAKARTA - Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso selama hidupnya dikenal sebagai Kapolri yang berintegritas. Hoegeng yang lahir di Pekalongan pada 14 Oktober 1921 ini juga memiliki banyak kisah bijak selama menjabat sebagai polisi. Ia juga sering blusukan dan terlibat langsung dalam melayani masyarakat.
(Baca juga: Megawati: Polisi Terbaik Hanya Hoegeng!)
Hal inilah yang membuat pihak keluarga mengeluarkan buku dalam rangka memperingati 100 Tahun Jenderal Hoegeng Iman Santoso, “Dunia Hoegeng, 100 Tahun Keteladanan” secara virtual, Minggu (7/11/2021).
Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) mengusulkan kepada pemerintah agar Jenderal Hoegeng diberikan gelar sebagai pahlawan nasional. Usulan KNPI ini berdekatan dengan Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November mendatang.
“KNPI mengusulkan kepada pemerintah, agar Jenderal (Purn) Hoegeng dapat dijadikan pahlawan nasional karena dedikasinya yang besar kepada bangsa ini,” kata Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama.
(Baca juga: Cerita Megawati Papasan dengan Jenderal Hoegeng yang Naik Sepeda ke Kantor)
KNPI mengusulkan Hoegeng sebagai pahlawan nasional, karena semasa menjabat dia dikenal sebagai sosok yang berintegritas. Bahkan, Hoegeng menolak untuk tinggal di rumah dinas yang disediakan oleh pemerintah.
Selain itu, sosok Hoegeng yang dinilai jujur, sederhana, tak kenal kompromi, dan penuh dengan integritas juga membuat Hoegeng cocok menjadi teladan bagi insan Bhayangkara.
“Keteladanan Hoegeng hingga kini masih menjadi salah satu panutan yang dilanjutkan dalam kepemimpinan Polri. Bahkan pada sebuah kesempatan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit meminta setiap insan Bhayangkara pada level pemimpin hingga pelaksana di lapangan bahkan juga masyarakat umum, untuk meneladani keteladanan Hoegeng,” beber Haris.
Follow Berita Okezone di Google News