MEDICAL tourism atau wisata kesehatan menjadi andalan pariwisata Indonesia dalam mendatangkan wisatawan. Hal ini berlaku di banyak bidang, termasuk estetika.
Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah bekerjasama dalam mengembangkan wisata kesehatan. Ada konsep dan peta jalan yang dibuat, meliputi wisata medis, wisata kebugaran dan jamu, wisata olahraga yang mendukung kesehatan dan wisata ilmiah kesehatan.
"Wisata kebugaran dan jamu menjadi prioritas. Selain mempunyai nilai jual yang tinggi, Indonesia menawarkan tindakan promotif dan preventif lebih utama dalam bidang kesehatan," kata Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dilansir Okezone dari laman resmi Kemkes.go.id.
Hasil survei Global Buyers Survey 2016 2017 menunjukkan bahwa ada sekitar 11 juta wisatawan atau sekira 3%-4% dari total penduduk dunia melakukan perjalanan wisata dengan tujuan wisata medis.
Baca Juga: Kebijakan Karantina Pemudik di Solo Bikin Tamu Hotel Kabur
Sedangkan menurut survei Global Wellness Economy Monitor pada January 2017 yang merupakan data tahun 2015 menunjukkan bahwa jumlah perjalanan untuk pariwisata kebugaran sebanyak 691 juta, jumlah ini meningkat 104,4 juta dibandingkan tahun 2013. Dari 691 juta perjalanan wisata tersebut, hanya 11% yang tujuan utamanya untuk wisata kebugaran, sedangkan sisanya yaitu 89% bertujuan untuk mencari dan mendapatkan wisata kebugaran.
Hal ini menunjukkan pariwisata kesehatan, khususnya kebugaran memiliki prospek yang kian berkembang ke depannya. Karenanya, Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah berupaya untuk mengelola serta mengembangkan wisata kebugaran.
Follow Berita Okezone di Google News