MENDAKI gunung butuh fisik kuat dan stamina prima. Walau berat, tapi aktivitas ini sangat digemari anak muda terutama para pecinta alam. Naik gunung bermanfaat untuk kesehatan karena serupa olahraga.
Selain itu, mendaki gunung juga bakal mendapatkan pengalaman berharga dan bisa meredakan stres karena tubuh akan rileks menikmati keindahan pemandangan alam.
Beberapa gunung di Indonesia kini dibuka lagi pendakian setelah sempat ditutup akibat Covid-19. Di antaranya Gunung Prau, Gunung Agung, dan Gunung Arjuno-Welirang. Pendakian menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Baca juga: Pesona Pulau Pari, Surga Wisata di Jakarta
Gunung Semeru di Jawa Timur juga akan dibuka kembali mulai, Kamis 1 Oktober 2020, dengan membatasi pendaki 120 orang per hari dengan durasi pendakian 2 hari 1 malam.
Bicara naik gunung, terkadang dalam keadaan tertentu pendakian harus dilakukan malam hari. Ini risikonya lebih tinggi dibandingkan mendaki pada siang.
Melansir dari Instagram @indonesiantrekker, Rabu (30/9/2020), berikut 4 tips mendaki gunung pada malam hari :
Bawalah Alat Penerangan ang Cukup
Penerangan sangat penting jika mendaki gunung pada malam hari. Mata manusia tidak memiliki kemampuan untuk melihat dalam gelap. Kita juga harus lebih teliti memilih jalur pendakian agar tidak tersesat.
Bawalah Lonceng
Lonceng lebih tepat dibawa oleh pendaki yang berada paling belakang. Hal tersebut dimaksudkan agar pendaki yang berada di depan atau bertindak sebagai leader/pemimpin bisa mengetahui jarak antara personil paling depan dengan personil yang berada dibelakang tanpa harus menengok ke belakang.
Selain itu kita akan sedikit kesulitan melihat ketika malam hari sehingga kita bisa memanfaatkan suara lonceng.
Dengan begitu leader tim bisa mengatur kecepatan jalan tim yang dipandunya dengan memperhatikan keras atau pelannya bunyi lonceng. Teknik ini sangat efektif jika digunakan dalam pendakian dengan banyak personel/anggota.
Follow Berita Okezone di Google News