JAKARTA - Pemerintah telah membentuk National Logistic Ecosystem (NLE) atau Ekosistem Logistik Nasional. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja logistik nasional, memperbaiki iklim investasi, dan meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Logistik dan Forwarding Indonesia (ALFI) Akbar Djohan, pelaku usaha dan pengguna jasa logistik menyambut baik program tersebut. Pasalnya pembentukan NLE ini suatu kepastian bagi semua pihak.
"Seperti kepastian biaya, kelancaran arus barang dan dokumentasi. Dan program NLE juga sangat transparan dan bisa di-update," ujar dia dalam acara IDX Channel, Selasa (29/9/2020).
Baca Juga: 6 Fakta Sistem Logistik Nasional, RI Tak Ingin Dilecehkan Singapura
Kemudian, lanjut dia, program ini mempunyai dampak yang signifikan kepada semua pihak. Misalnya pemangkasan dari segi waktu, biaya dan pungutan liar bisa diminimalisir. Termasuk juga dalam proses pemantauan arus barang dari wilayah yang berpotensi meningkatkan biaya.
"Jadi pembentukan NLE ini harapan dari pengusaha logistik dan regulator," ungkap dia.
Baca Juga: Jadi Bangsa Tak Tegak Dadanya, Luhut: Terlalu Lama Kita Disogok-sogok
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menilai program NLE ini nantinya akan meningkatkan kinerja ekspor dan impor di Tanah Air. Karena lalu lintas barang akan lebih cepat.
"Penerapan NLE ini akan mempercepat proses ekspor impor sehingga menyelaraskan arus lalu lintas barang dengan arus dokumen internasional. Ini kita sambut dengan sangat baik karena akan meningkatkan produktivitas dan juga nilai ekspor maupun impor. Kami mengapresiasi sekali terhadap semua entitas logistik," kata Agus dalam konferensi pers bersama kementerian/lembaga "Ekosistem Logistik Nasional" secara virtual.
Follow Berita Okezone di Google News
(dni)