JAKARTA - Industri penerbangan dalam negeri diprediksi tidak akan langsung pulih. Meskipun pemerintah sudah memberikan relaksasi kepada maskapai untuk meningkatkan kapasitas penumpangnya.
Presiden Direktur Aviatory Indonesia Ziva Narendra Arifin menilai, bisnis penerbangan tidak akan langsung normal, karena diprediksi baru bisa rebound pada dua hingga tiga tahun mendatang.
"Selama masih pandemi belum kembali ke normal. Yang kemungkinan recovery-nya bukan hanya bulanan tapi tahunan ada yang meramal dua tahun , ada yang tiga tahun," ujarnya dalam acara Market Review IDX Channel, Kamis (9/7/2020).
Baca Juga: Maskapai Tak Tahan Virus Corona, PHK Jadi Jalan Keluar Selamatkan Bisnis
Meskipun saat ini maskapai penerbangan sudah diizinkan kembali beroperasi, bukan berarti kerugian bisa langsung bisa tertutupi. Mengingat, masyarakat juga belum mau untuk berpergian menggunakan pesawat jika tak ada keperluan mendesak.
Masyarakat lebih memilih untuk menghindari keramaian karena masih adanya pandemi. Walau protokol kesehatan sudah dijalankan dengan ketat dalam pelaksanaan di lapangannya.
"Pertama takut ketularan baik itu saat antre di bandara, maupun darat dan juga di dalam pesawat. Jangan-jangan orang di samping saya membawa Covid-19," kata Ziva.
Oleh karena itu, pun dituntut untuk lebih inovatif agar bisa tetap hidup sambil menunggu dunia penerbangan kembali normal. Misalnya melakukan efesiensi pada operasionalnya.
Baca Juga: Pilot Kontrak Kena PHK, Bos Garuda: Gaji Tetap Dibayar
"Karena jumlahnya rendah. Size airline juga mengecil. Kalau size airline mengecil jumlah tenaga kerjanya juga akan makin sedikit juga dari sebelumnya," kata Ziva.
Sebelumnya, Pada tahap awal recovery pada bulan ini , Angkasa Pura II menargetkan slot time di 19 bandara dapat digunakan 30%. Misalnya di Bandara Internasional Soekarno-Hatta dalam satu hari terdapat 1.100 slot time penerbangan, maka ditargetkan dalam satu hari dapat digunakan sebanyak 330 slot time.
“Slot time ditargetkan meningkat bertahap. Pada Juli ini, kami targetkan rata-rata 30% dari sebelumnya di tengah pandemi ini berkisar 10%-20%. Kemudian pada tahap berikutnya target akan ditingkatkan,” ujar Awaluddin.
Follow Berita Okezone di Google News