MAKKAH - Keputusan pemerintah meniadakan ibadah haji 2020, tidak hanya berdampak bagi calon jamaah. Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Kota Makkah, Arab Saudi mengalami dampak kebijakan tersebut.
Salah satu WNI, Edi Purwanto yang bekerja di salah satu penyedia katering bagi jamaah asal Indonesia di Makkah. Sejak pemerintah Arab Saudi menghentikan kegiatan umroh, Edi mengaku sudah tidak bekerja lagi.
"Sejak pertengahan Maret, saya sudah di rumah karena di sini peraturannya ketat dan tidak bisa keluar rumah tanpa surat izin," kata Edi yang sudah lebih dari 10 tahun bermukim di Arab Saudi, Selasa (9/6/2020).
Tidak diberangkatkannya jamaah haji asal Indonesia, penyedia layanan katering akan kehilangan pendapatannya.
Edi yang berada di distrik Al Nakasa, tempat di mana banyak jemaah asal Indonesia biasanya menginap, mengatakan hotel-hotel di sekitarnya sudah sempat disurvei sebagai bagian dari persiapan menyambut jemaah.
"Biasanya survei sudah dilakukan sebelum Ramadhan, dapur kita sebenarnya sudah disurvei juga untuk persiapan haji," ujarnya saat dihubungi Erwin Renaldi dari ABC Indonesia.
Meski merasa sedih dan kecewa dengan tidak akan adanya jamaah asal Indonesia, tapi Edi mengaku semua ini adalah untuk kebaikan jemaah sendiri.
"Sebagai manusia tentu sedih dan kecewa, tapi ini semua juga terbaik untuk jamaah Indonesia supaya terhindar dari penyakit," ujar Edi yang pernah bekerja di sebuah restoran Indonesia di kota Madinah.
Rahim Irwandi Abdurrahim adalah warga asal Lombok di Makkah yang bekerja salah satu muthawaif atau pendamping jemaah haji dan umroh. Ia mengaku sempat kaget dengan tidak diberangkatkannya jamaah haji dari Indonesia.
Menurut Rahim, banyak warga dan pekerja Indonesia yang biasanya melayani jemaah kini hanya bertahan dengan uang yang sudah mereka miliki sebelum pandemi virus corona.
Beberapa bahkan menggantungkan diri pada bantuan yang diberikan oleh warga sekitar atau KJRI Jeddah, meski masih banyak warga Indonesia di Makkah yang mengaku masih belum mendapat bantuan.
"Saat Idul Fitri, dengan yang punya rumah tempat saya mengontrak, saya diberi ayam, minyak goreng, bawang, dan kebutuhan lainnya termasuk uang," Rahim bercerita bagaimana ia bertahan selama ini.
Follow Berita Okezone di Google News
(fmh)