Virus Corona Covid-19 kian lama semakin bermutasi, sehingga banyak ciri-ciri baru yang mungkin belum Anda kenali. Bahkan pasien yang baru-baru ini terinfeksi Sars Cov 2 ini pun merasakannya.
Jika pada awalnya virus ini menyebar di berbagai negara, umumnya hanya menunjukkan ciri-ciri berupa batuk, demam atau sesak napas saja, kini tidak lagi. Karena pasien yang terkena corona merasakan gejala yang beragam, bahkan ada yang tak sama seperti dulu.
Atau bahkan orang yang terkena corona COVID-19 tidak mengalami gejala sama sekali atau disebut dengan Orang Tanpa Gejala (OTG). Kondisi seperti ini jelas sangat berbahaya, karena tanpa disadari dapat menularkan virus corona ke orang lain. Baik itu lewat droplets atau sentuhan yang pasti tak disadari.
Sebagai langkah kewaspadaan terhadap penularan virus, ada baiknya Anda mengenali ciri-ciri saat terkena corona COVID-19. Apa saja itu?
(Baca Juga : Bintang Tsurayya Muncul, Tanda-Tanda Wabah Corona Berakhir?)
Disebutkan bahwa ciri-ciri orang terkena corona COVID-19 yang baru dapat mengalami indra pencecap dan penciuman, nyeri otot, menyerang sistem pencernaan, hingga masalah kulit. Namun sayangnya belum semua tenaga medis dan masyarakat awam memahaminya.
Lebih lanjut, berikut paparan para ahli virus yang membuat Anda lebih mudah memahami ciri-ciri terkena corona yang mungkin belum pernah Anda kenali. Yuk simak!
Nyeri Otot
Profesor Megan Coffee dari Universitas New York yang merupakan pemimpin penelitian mengatakan, mereka menemukan hubungan antara nyeri otot dan kasus COVID-19 selama analisis terhadap 53 pasien di Wenzhou, Tiongkok.
(Baca Juga : Subhanallah! Inilah Orang yang Diizinkan Duduk di Dekat Kakbah yang Sepi)
Biasanya, Prof Coffee akan bertanya kepada pasien tentang gejala sesak napas sebelum mengulik gejala lain. "Harapan kami adalah untuk membantu dokter pada tahap pertama untuk dapat mengidentifikasi siapa yang mungkin sakit karena banyak kasus ringan," ujarnya yang dikutip Business Insider.
Kulit Gatal dan Kemerahan
Dalam laporan Le Figaro dikatakan, manifestasi kulit termasuk pseudo-frostbite, gatal-gatal dan kulit kemerahan yang persisten dikaitkan dengan COVID-19. Munculnya kulit kemerahan yang tiba-tiba itu bisa terasa menyakitkan dan dokter kulit melihat munculnya lesi akibat urtikaria sementara.
(Baca Juga : Humor Gus Dur, ketika Luhut Binsar Panjaitan Tak Percaya Ramalan Gus Dur)
Penelitian ini dilakukan secara virtual. Organisasi French National Union of Dermatologists-Venereologist (SNDV) mengorganisir kelompok diskusi WhatsApp yang terdiri lebih dari 400 profesional yang bekerja di sektor swasta atau untuk sistem perawatan kesehatan publik di Prancis. Mereka menyoroti lesi kulit yang mungkin tidak terkait dengan tanda-tanda COVID-19 khas lainnya, seperti masalah pernapasan.
"Analisis dari banyak kasus yang dilaporkan ke SNDV menunjukkan bahwa manifestasi ini dapat dikaitkan dengan COVID-19," kata SNDV.
"Kami memperingatkan masyarakat dan profesi medis untuk mendeteksi pasien yang berpotensi menularkan virus ini secepat mungkin," lanjutnya.
Follow Berita Okezone di Google News