mataram

Alhasil dari laporan itulah membuat Sultan Pajang Hadiwijaya alias Joko Tingkir mengirimkan utusan untuk kedua kalinya.

TGB ikut antre bersama warga untuk memberikan hak suara.

Panembahan Senopati gentar kepada Ki Ageng Mangir yang memiliki pusaka yang lebih sakti yaitu tombak Baruklinting.

Masa kepemimpinan Panembahan Senapati terdapat suatu wilayah dikenal dengan wilayah Mangir. 

Istana sudah berpindah dari ibu kota Medang ke daerah Mamrati, dengan istananya yang diberi nama Mamratipura.

Mataram Islam di bawah kekuasaan Panembahan Senopati terus mencoba memperluas wilayahnya.

Dagangan Suhaili pun kemudian diambil Ganjar dan dibagikan kepada masyarakat yang tengah mengerubunginya.

Beginilah asal usul Batavia yang disebut sebagai Kota Tahi oleh Prajurit Mataram.