VIRUSĀ Marburg yang menyebar di Guinea Ekuatorial, Afrika memang tengah menjadi perhatian banyak negara. Pasalnya, tingkat kematian virus ini mencapai 88 persen.
Mengutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, virus Marburg (filovirus) merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi. Tapi, virus Marburg merupakan virus yang masih satu family dengan ebola.
Meskipun belum ada laporan kasus di Indonesia, namun pemerintah tetap meminta agar masyarakat tetap waspada. Simak bagaimana cara penularan dan pencegahan dari virus Marburg, berikut ini.
Virus Marburg ditularkan dari seseorang yang terinfeksi melalui darah, cairan tubuh (urin, saliva atau air liur, keringat, feses atau tinja, bekas muntahan, ASI, dan cairan semen atau sperma), dan alat serta pakaian yang digunakan.
Virus ini masuk melalui kulit yang terluka atau membran mukosa seperti mata, hidung, dan mulut yang tidak terlindungi.
Gejala yang Mengikuti
Orang yang terinfeksi virus ini menunjukkan gejala seperti:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Melaise atau kelelahan
- Nyeri otot
- Diare di hari ke 3 dan
- Timbul ruam tidak gatal di hari ke 2-7.
- Gejala berat berupa pendarahan dapat terjadi pada hari ke 5-7, pendarahan ini terjadi di hidung, gusi, alat kemaluan, saat muntah darah dan buang air besar.
Follow Berita Okezone di Google News