DATA GLOBOCAN tahun 2020 menunjukkan terdapat 19.292.789 kasus kanker baru di dunia dengan 3 kasus terbanyak adalah payudara, paru dan kolorektal. Di Indonesia sendiri terdapat 396.914 kasus kanker baru pada tahun 2020, dengan sebagian besar pasien datang berobat pada stadium lanjut.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengajak masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker. Sebagai upaya mendukung langkah pemerintah menemukan kanker pada stadium yang lebih dini.
"Yuk bantu kementerian kesehatan bersama-sama untuk melakukan sosialisasi, edukasi, promosi, untuk deteksi kanker ini, aku butuh tenaga dan energinya untuk bantu Masyarakat” ujar Menkes Budi dikutip dari Sehat Negeriku laman Kementerian Kesehatan, Minggu (5/2/2023)
Langkah deteksi dini, contohnya untuk Breast Cancer (kanker payudara) cara pengecekan dapat menggunakan metode SADANIS (Pemeriksaan Payudara Secara Klinis) dan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Sebab kanker yang ditemukan pada stadium yang lebih dini, diyakini dapat meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80-90%.
Lebih lanjut, juga ada deteksi dini lainnya yaitu untuk kanker rahim, mulai tahun 2023 Kementerian Kesehatan akan menggunakan Metode HPV DNA, memanfaatkan PCR Test yang sudah dimiliki. Langkah ini merupakan upaya untuk deteksi stadium kanker lebih cepat.
"Gimana supaya bisa mengedukasi wanita Indonesia supaya jangan takut mamografi kanker. Yuk deteksi dini kolonoskopi begitu kamu 50 tahun, yuk tes HPV DNA toh bisa dilakukan sendiri, hal seperti ini tidak bisa Kemenkes lakukan sendiri,” sambung Budi.
Follow Berita Okezone di Google News