ZOMBIE outbreak memang kerap menjadi tema film horror yang banyak dipasarkan. Biasanya, diceritakan zombie tersebut terjadi karena adanya penularan lewat virus, seperti gigitan atau penularan lewat darah.
Nah, belakangan ini memang tengah ramai soal 'virus zombie' yang dihidupkan kembali oleh peneliti dari Siberia, Rusia. Salah satu virus zombie tersebut bernama pandoravirus Yedoma yang diketahui berusia 48.500 tahun. Tapi, apakah memang virusnya bisa membuat seseorang berubah menjadi mayat hidup?
Dijelaskan Ahli Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Griffith University Australia Dicky Budiman, virus zombie hanya sebuah nama. Itu diambil karena virus ini lama tersimpan di dalam bekuan es yang kemudian mencair akibat global warming.
Setelah diselidiki, virus yang terkurung dalam es puluhan ribu tahun tersebut masih aktif. "Kami sebutnya virusnya mati suri, dari yang sebelumnya mati kembali hidup setelah esnya mencair," terang Dicky pada MNC Portal.
Dari temuan ini, yang seharusnya menjadi perhatian, kata Dicky, bukan soal nama virus yang jelas-jelas tidak sesuai kaidah ilmiah, melainkan sifat virus yang ternyata bisa hidup kembali setelah lama 'mati'.
"Yang mengkhawatirkan sebetulnya adalah secara teoritis bahwa virus, bakteri, bahkan jamur yang hidup di era puluhan ribu tahun lalu kondisinya mati suri dan berpotensi menginfeksi manusia," kata Dicky.
"Secara teori itu bisa terjadi, meski tidak besar kemungkinannya, tidak sebesar penyebaran virus dari hewan liar," tambahnya.
Follow Berita Okezone di Google News