JAKARTA - Praktisi ekonomi digital menilai arahan yang disampaikan Presiden Jokowi (Jokowi) merupakan visi yang bakal menyelamatkan investasi digital hingga upaya pengembangan usaha rintisan, sehingga mencapai sasaran dan berdampak secara riil di tengah banyaknya usaha rintisan yang berguguran.
“Sebab semakin ke sini, ada fenomena besar terkait bergugurannya usaha teknologi digital. Sebaliknya, digitalisasi ekonomi ke depan masih merupakan keniscayaan,” kata praktisi ekonomi digital John Riady dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (5/10/2022).
Jokowi menilai dinamika ekonomi digital yang diwakili menjamurnya usaha rintisan di dalam negeri tidak selamanya mulus. Berbagai faktor, terutama terkait usaha yang tak sesuai kebutuhan serta kegagalan meraih permodalan sebagai penyebab rontoknya startup.
Baca Juga: Pesan Jokowi ke Startup: Hati-Hati 90% Gagal saat Merintis
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan arahan terkait strategi pengembangan ekonomi digital ke depan, pada acara BUMN Startup Day Tahun 2022 pekan lalu.
Seresiden Jokowi mengatakan mayoritas kegagalan usaha rintisan akibat tidak mampu menjawab kebutuhan pasar dan seolah kehabisan nafas karena kalah berkompetisi. Hal paling relevan saat ini, jelas presiden, para pelaku usaha rintisan harus bergerak mengikuti kondisi global dan nasional, di mana terjadi krisis pangan, energi, kesehatan, hingga finansial.
Sayangnya, saat ini porsi ekonomi digital terkait hal fundamental seperti pangan masih memiliki porsi minim dibandingkan tekfin. Sektor fundamental lain yang disorot presiden adalah keterlibatan usaha rintisan untuk mengungkit kualitas layanan kesehatan masyarakat.
“Kita ini negara dengan 17 ribu pulau, 514 kabupaten/kota, 34 provinsi, apa yang bisa kita lakukan agar kesehatan kita ini bisa melompat? Telemedisin bisa disambungkan, operasi jarak jauh bisa disambungkan dengan platform dengan aplikasi,” kata Presiden Jokowi.
Follow Berita Okezone di Google News