JAKARTA - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan analisis terkait apa saja dampak dari kenaiakan harga BBM bersubsidi.
Hasilnya adalah kenaikan harga BBM bersubsidi masih berdampak positif terhadap produk domestik bruto Indonesia, meskipun tidak terlalu signifikan.
Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Turunkan Kesejahteraan Masyarakat di Pedesaan
"Kenaikan harga BBM terhadap PDB kita masih positif, walaupun masih kecil nilainya. Jadi ini semua dalam bentuk presentase perubahan," kata Pakar Ekonomi Makro dan Perdagangan International BRIN, Iwan Hermawan di Jakarta, Senin (3/10/2022).
Iwan menjelaskan, ahwa pertumbuhan nilai terhadap PDB dilakukan melalui skenario simulasi pendekatan kesenambungan umum. Dimana simulasi pertama, yaitu kenaikan harga BBM bersubsidi eksisting. Kedua, kenaikan harga BBM bersubsidi eksisting plus harga bapokting.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Inflasi Tertinggi se-Indonesia di Bukittinggi
Ketiga, kenaikan harga BBM bersubsidi eksisting plus harga bapokting plus bansos. Keempat, kenaikan harga BBM bersubsidi eksisting plus harga bapokting plus bansos plus produktivitas sektor transportasi dan logistik.
Kelima ialah kenaikan harga BBM bersubsidi eksisting plus harga bapokting plus bansos plus produktivitas sektor transportasi dan logistik plus pertanian pangan.
"Dari skenario tersebut, kami ingin memastikan dampak dari adanya kenaiakan harga bbm, di mana 5 skenario tersebut memiliki tren yang makin meningkat," katanya.
Follow Berita Okezone di Google News