JAKARTA - Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan pembangunan jembatan gantung memiliki potensi yang luas untuk masyarakat desa.
Kehadiran jembatan tersebut memudahkan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Namun, menurut Djoko di beberapa daerah kehadiran jembatan gantung bisa menciptakan sektor pariwisata karena keindahan alamnya.
"Kalau di Jawa memang jembatan gantung itu bisa menjadi daerah wisata, sehingga bisa menyumbang pendapatan masyarakat," ujar Djoko kepada MNC Portal Indonesia, Senin (30/5/2022).
BACA JUGA:Asyik! Warga Lumajang Kini Punya Jembatan Gantung, Begini Penampakannya
Dia menjelaskan jika pemerintah ingin menciptakan dampak yang lebih dari kehadiran jembatan gantung untuk sektor pariwisata, maka diperlukan sebuah pemeliharaan.
Dia melihat kehadiran jembatan gantung di beberapa daerah memang pada akhirnya menjadi ladang berjualan masyarakat.
Hal tersebut tanpa pengaturan oleh pemerintah, justru malah mencipta kawasan kumuh baru.
Follow Berita Okezone di Google News
"Tapi kadang menurut saya harus tetap dibina, karena apa biasanya mereka jorok, itu yang harusnya dipikirkan, ketika diberikan mereka harus dilatih kebersihan, diajari bahwa tidak boleh membangun sendiri karena jadi kumuh, dan harus disediakan (lapak berjualan)," jelasnya.
BACA JUGA:Jembatan Gantung di Pekon Biha Putus, 7 Motor Tercebur ke Sungai
Dia menambahkan saat ini pemeliharaan jembatan gantung masih kurang optimal.
Padahal pembangunan tersebut bisa meningkatkan taraf perekonomian masyarakat juga.
"Tapi minimal bisa memperlancar mobilitas mereka, membawa produk pertanian, untuk sekolah dan lainnya, tapi asal pembuatannya jangan di korupsi," cetusnya.
Dia menilai masih banyak yang belum paham akan pemeliharaan jembatan gantung.
Sehingga diharapkan pemerintah pusat bisa melakukan pemeliharaan dengan uang yang dianggarkan.
"Karena kalau itu bisa putus, dosa yang korupsi itu, karena orang desa tidak tahu memelihara, sehingga kalau sudah dibangun, harus ada pemeliharaan, nanti kalau patah bilangnya ada kegagalan konstruksi, padahal uangnya di korupsi, jadi kualitasnya abal-abal, programnya itu bagus kok," pungkasnya.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Follow