JAKARTA - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan saat musim kemarau.
Ia pun menyebut pihaknya akan menerjunkan tim khusus apabila kondisi semakin tidak memungkinkan.
"BPBD akan terus memantau perkembangan kondisi meteorologis dalam memasuki musim kemarau ini. Tim khusus dapat sewaktu-waktu diaktifkan apabila terjadi kekeringan yang berdampak langsung ke masyarakat. Oleh karena itu, sinergi dan koordinasi antar OPD dan stakeholders terus kami perkuat dalam mengantisipasi hal tersebut," kata Isnawa saat dihubungi, Selasa (17/5/2022).
Isnawa mengimbau masyarakat guna menghemat air, mulai dari bijak dalam penggunaan hingga matikan keran jika tidak terpakai.
"Matikan keran jika tidak dipakai, Memastikan tidak adanya kebocoran pada peralatan pipa, keran dan penampungan air, Bijak dalam penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga, dan Menampung air hujan," ujarnya.
Baca juga: Hujan Deras Guyur Jakarta, Sejumlah Titik Tergenang Air
Lebih lanjut, eks Plt Wali Kota Jakarta Selatan itu telah memetakan ada 15 Kecamatan yang berpotensi alami krisis air bersih saat musim kemarau. Kendati demikian, tahun ini BMKG belum mengeluarkan peringatan dini kekeringan meteorologis untuk wilayah yang lebih spesifik di Jakarta.
Baca juga: BPBD DKI Jakarta Siapkan Air Baku dari Waduk Antisipasi Krisis Air saat Kemarau
"Apabila merujuk pada peringatan dini kekeringan meteorologis yang pernah dikeluarkan oleh BMKG pada tahun 2019, kala itu terdapat 15 kecamatan yang masuk ke dalam daerah rawan terjadi kekeringan yakni Jakarta Pusat (Menteng, Gambir, Kemayoran, Tanah Abang), Jakarta Utara (Cilincing, Tanjung Priok, Koja, Kelapa Gading, Penjaringan), Jakarta Selatan (Tebet, Pasar Minggu, Setiabudi), dan Jakarta Timur (Makasar, Pulogadung, Cipayung)," tuturnya.
Follow Berita Okezone di Google News