JAKARTA - Dampak pelonggaran PPKM terhadap konsumsi masyarakat masih cenderung lambat. Saat ini, masyarakat menahan belanja.
“Pelonggaran PPKM yang sangat jelas terlihat adalah pergerakan kendaraan atau mobilitas masyarakat. Tapi, dampaknya terhadap konsumsi itu agak sedikit delay. Jadi mobilitas dulu, pergerakannya pulih, lalu untuk ke spending, itu biasanya butuh waktu,” kata dia dalam acara Market Review IDX Channel, Jakarta, Senin (4/10/2021).
Dalam beberapa bulan ke depan, dia memproyeksikan akan terjadi inflasi. Dia bilang, walaupun inflasinya tipis, tetapi pada Oktober sampai November akan meningkat lagi dan terus tumbuh hingga Desember 2021.
“Pola tahunannya seperti itu, ditambah lagi pelonggaran PPKM. Jadi tren inflasinya akan terus mengalami peningkatan. Saya rasa sepanjang pandemi masih bisa dikendalikan dan tidak terjadi gelombang susulan maka tren inflasi akan semakin membaik bahkan 2022. Saya pikir tahun depan sudah mulai meningkat di atas 2 persen dari inflasi tahunannya,” katanya.
Sementara, untuk tahun ini, Faisal meramal, inflasi hanya naik maksimal 1,5 persen. Dengan adanya pelonggaran, menurutnya, hampir semua komponen barang seharusnya mengalami peningkatan. Tetapi karena kontribusi volatile food sangat besar, maka akan berkontribusi paling besar juga terhadap peningkatan inflasi ke depan.
“Kalau kondisi pandemi konsisten membaik dalam waktu yang lebih panjang, komponen seperti pakaian, transportasi, dan yang lainnya, nantinya juga akan mengalami inflasi,” kata Faisal.
Follow Berita Okezone di Google News