JAKARTA - Menteri Koordinator Airlangga Hartarto mengatakan vaksinasi di Kabupaten Klaten yang dosis pertamanya telah mencapai 48,97% dari total target vaksinasi sebanyak 1 juta. Adapun untuk dosis kedua telah mencapai 16,78%.
Baca Juga: Pastikan Stok Aman, Pemerintah Kejar Target Vaksinasi 70% hingga Akhir Tahun Ini
“Capaian ini merupakan yang tertinggi Provinsi Jawa Tengah serta merupakan capaian yang cukup bagus dan harus diikuti oleh kabupaten atau kota lainnya. Saat ini, target vaksinasi diperluas untuk pelajar usia 12-17 tahun,” kata Airlangga dilansir dari Antara, Jumat (24/9/2021).
Dalam kunjungan kerja ke Klaten, Airlangga mendatangi sentra vaksinasi Pondok Pesantren Al Manshurin dengan target vaksin 400 orang yang terdiri dari santri, santriwati, dan masyarakat umum.
Baca Juga: Masyarakat Apresiasi Vaksinasi Massal MNC Peduli di RS Telogorejo
“Vaksinasi untuk pelajar haruslah diakselerasi, mengingat kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah, khususnya di daerah yang masuk level 3 ke bawah,” kata Airlangga.
Dia mengatakan para pelajar harus divaksin agar tidak sampai menjadi klaster baru penularan COVID-19 di sekolah.
Follow Berita Okezone di Google News
Vaksinasi di Klaten sudah berjalan sejak Januari 2021 lalu, tetapi pelaksanaanny menjadi setiap hari mulai Juli 2021. Kini, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Klaten pun telah turun ke level 3.
Sementara itu, secara keseluruhan, vaksinasi anti COVID-19 dosis pertama di Provinsi Jawa Tengah telah mencapai 36,66% dari target.
Dalam program vaksinasi tersebut, masyarakat dan santri di sekitar Ponpes Al Manshurin mendapat 400 dosis pertama vaksin Sinovac, “Vaksinasi massal berbasis pondok pesantren, kerja sama antara Ponpes Al-Manshurin binaan DPD LDII Klaten dan Yellow Clinic,” ujar Anggota Komisi VI Singgih Januratmoko.
Ia mengatakan, pondok pesantren merupakan entitas yang unik. Ada ratusan santri bahkan ribuan, yang berkumpul dalam asrama. Santri-santri ini berinteraksi dengan masyarakat di sekitar pondok pesantren untuk memenuhi kebutuhan mereka, “Hubungan memutar perekonomian di sekitar pesantren, sehingga terbentuklah kampung-kampung yang memiliki usaha yang berkaitan dengan kebutuhan para santri,” ujar Singgih.
Menurutnya, pada awal pandemi, ketika pesantren-pesantren diliburkan mengakibatkan turunnya perekonomian di sekitar pesantren, “Untuk kembali memutar roda perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat, maka santri dan warga sekitarnya harus divaksin untuk membangun herd immunity,” ujar Singgih.
Menurut Singgih, vaksin Covid-19 dosis pertama yang diperuntukkan bagi santri dan warga mencapai 300 dosis. Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto akan mengunjungi kegiatan tersebut, sekaligus melaksanakan salat Jumat di Ponpes Al Manshurin.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Follow