GELARAN Seleksi Tilawatil Quran Nasional (STQN) XXVI Tahun 2021 bakal digelar di Provinsi Maluku Utara pada Oktober mendatang. Persiapan pun terus dikebut demi lancarnya kegiatan ini. Demikian disampaikan Gubernur Maluku Utara KH Abdul Ghani Kasuba beserta jajaran dalam audiensi dengan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam paparan kesiapan gelaran STQN ke XXVI di hadapan Menag, KH Abdul Ghani Kasuba mengatakan seluruh persiapan STQN yang akan berlangsung di ibu kota Maluku Utara, Sofifi, dan Ternate sudah berjalan dengan baik.
Baca juga: Permudah Umat Berzakat dan Berwakaf, Ini Strategi dari Kemenag
Mulai dari kesiapan venue, penginapan kafilah, transportasi, sarana pendukung penerapan prokotol covid-19, hingga jadwal kedatangan kafilah.
"Saat ini tinggal proses finishing pengerjaan Masjid Raya Shaful Khairat yang Insya Allah dalam waktu dekat ini akan selesai. Masjid Raya Shaful Khairat akan menjadi venue utama STQN ke-26," kata KH Abdul Ghani Kasuba, Selasa 14 September 2021.
"Kami berharap pada peresmian dan pembukaan STQN nanti Bapak Presiden Joko Widodo dan Menteri Agama akan hadir untuk meresmikan masjid ini," lanjutnya, seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Agama.
Menag Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi kesiapan panitia daerah dalam penyelenggaraan STQN di Maluku Utara. Menurut dia, STQN telah mendorong laju pembangunan di ibu kota Sofifi.
Baca juga: Bahas Revisi KMA Umrah Selama Pandemi, Kemenag Fokus pada 3 Isu Ini
Selain itu, lanjut Menag, gelaran STQN diharapkan menjadi momentum bahwa Maluku Utara bisa menggelar kegiatan berskala besar dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19.
"Ini menjadi momentum bahwa Maluku Utara bisa menjadi contoh penyelenggaraan kegiatan berskala besar. Supaya bukan hanya pembatasan berskala luas namun juga kegiatan berskala besar. Jangan hanya olahraga saja yang bisa digelar dengan protokol kesehatan, STQ juga harus bisa," harap Menag.
"Kita punya kekuatan doa yang tidak dimiliki negara lain sehingga covid di Indonesia bisa melandai. Dengan jumlah penduduk Indonesia yang besar namun covid-19 bisa melandai salah satunya dengan kekuatan doa, seperti yang dilakukan Kemenag lewat Pray From Home," ungkapnya.
"Saya berharap STQ Nasional ini menjadi momentum dan bukan sekadar seleksi. Seringkali kegiatan keagamaan dianggap sebagai penyebab terjadinya lonjakan covid-19 dan kita jawab dengan STQ Nasional," jelasnya.
Follow Berita Okezone di Google News