SEBAGIAN besar wilayah selatan Indonesia diprediksi akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus ini. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, kondisi ini kan mempengaruhi 69% dari 342 daerah Zona Musim (ZOM) di Indonesia.
Wilayah-wilayah yang sebagian besarnya tengah mengalami musim kemarau di antaranya: Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Bali, Jawa Timur, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Barat, pesisir utara Banten, DKI, Sumatera Selatan bagian timur, Jambi bagian timur, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Utara, pesisir timur Aceh.
Beberapa wilayah lain seperti Kalimantan Tengah bagian selatan, Kalimantan Timur bagian timur, Kalimantan Selatan bagian utara, Sulawesi Barat bagian selatan, Pesisir selatan Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara bagian utara, Maluku bagian barat, Papua Barat bagian timur, dan Papua bagian utara dan selatan juga mengalami kondisi serupa, demikian disampaikan BMKG dalam keterangan persnya, Jumat (31/7/2020).
BACA JUGA: BMKG Prediksi Musim Kemarau Terjadi April-Oktober 2020, Waspada Kekeringan
Kondisi ini terjadi seiring dengan penguatan angin Monsun Australia yang mengalirkan massa udara dingin dan kering dari Benua Australia menuju Asia melewati Samudera Indonesia dan wilayah Benua Maritim Indonesia
Menguatnya aliran angin Monsun Australia biasanya berkaitan dengan perkembangan sistem tekanan tinggi atmosfer di atas Benua Australia yang mendorong masa udara memiliki aliran yang lebih kuat dari biasanya.
BACA JUGA: BMKG: 64% Wilayah Sudah Masuk Musim Kemarau
Di beberapa wilayah seperti Lombok, Denpasar, Solo, Jogja, Bandung, termasuk Jakarta, angin bertiup lebih kuat. Sementara kota-kota di bagian selatan Jawa dan Bali juga menunjukkan suhu udara yang relatif lebih dingin sedikit dibanding bagian utara, misalnya, pada siang hari di Lombok dan Denpasar suhu berada pada 26- 28°C, sedangkan pada saat yang sama di Semarang, Jakarta, Surabaya 30-31°C.
Musim kemarau telah berdampak menimbulkan potensi kekeringan secara meteorologis pada 31% ZOM berdasarkan indikator Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) atau deret hari kering yang bervariasi dalam hitungan hari hingga bulan.
Follow Berita Okezone di Google News