MOJOKERTO - Sejumlah siswa SD, SMP hingga SMA di Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur terpaksa numpang di warung kopi saat belajar daring.
Hal ini dilakukan karena banyak pengeluaran untuk beli kuota internet dan bisa sambil bersantai mengerjakan tugas-tuga sekolah di masa pandemi Covid-19 yang berdampak sekolah diliburkan.
Masa pandemi Covid-19 sejumlah warung kopi di kawasan pedesaan Kecamatan Dawarblandong dipenuhi para siswa sekolah untuk belajar secara online.
Tak hanya siswa sekolah dasar atau sekolah menengah pertama, para pelajar SMA maupun yang kuliah juga memanfaatkan warung kopi untuk belajar secara on line. Hal ini dilakukan karena internet di warung kopi gratis.
Jika membeli dan menggunakan kuota internet handphone, mereka harus mengeluarkan uang Rp30-50 ribu. Meski demikian itu pun tidak cukup untuk kebutuhan selama satu bulan. Selama ini pelajaran dikirim dari sekolah lewat aplikasi Youtube dan Whatsapp, sehingga saat download maupun uploud juga membutuhkan kouta besar.
"Sekitar tiga bulan kalau ada daring di kafe santai-santai sambil mengerjakan tugas soalnya mengerjakan tugas daring di rumah, nantinya bosen dan gabut ya. Numpang wifi sambil santai biar di rumah gak bosen," jelas Siswi SMA Islam Dawarblandong, Dewi Rosita.
"Keberatan kalau sekolah libur, gak bisa ketemu teman-teman di rumah bosen, paket internet mahal, ndak ada pemasukan, pengeluaran banyak," jelasnya lagi.
Karena berada di warung kopi, mereka terpaksa bercampur dengan pengunjung warung dewasa yang biasanya minum kopi dan merokok. Selain itu, terkadang warung kopi juga tidak menjalankan protokol kesehatan.
"Ada sekitar 8-9 anak SD SMP gitu setiap hari, enggak sampai sore, kalau anak kuliah malam-malam tempatnya juga enak, wifi gratis ya sudah sejak sebelum corona,' jelas Pemilik Warung, Umiyati.
Follow Berita Okezone di Google News
(kha)