JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan perombakan Direksi di perusahaan plat merah. Mulai dari BUMN konstruksi hingga BUMN pelabuhan. Apalagi seluruh BUMN karya yang dilakukan perombakan oleh Erick Thohir.
Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, dalam pemilihan Direksi BUMN karya, perusahaan melakukan penilaian di internal. Erick bilang, pola penilaian ini sangat penting untuk melihat kinerja dari Direksi. Selain memang langkah ini dilakukan untuk menghindari adanya unsur ketidaksukaan dalam pemilihan Direksi.
Baca Juga: Dihantam Corona, Erick Thohir: BUMN Butuh Waktu 2 Tahun Kembali di Titik Normal
Berikut adalah fakta mengenai perombakan direksi yang dilakukan Erick Thohir:
1.Konsultasi dengan Menteri PUPR
Selain melakukan penilaian, Erick Thohir mengatakan, dalam pemilihan Direksi BUMN karya, perusahaan melakukan penilaian di internal. Selain itu, dirinya juga meminta pendapat dari Menteri terkait dalam hal ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Proses yang dilakukan sekarang ini kan beda. Selain internal assementnya poin nomor dua kita melibatkan menteri terkait yang membantu. Menteri PUPR. Mereka bantu kami cek kerjanya benar atau tidak," ujarnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (12/6/2020).
2. Tidak Takut Diancam
Erick Thohir mengaku kerap mendapatkan ancaman dari oknum saat melakukan bongkar pasang direksi dan komisaris perusahaan negara. Namun demikian, Erick tak memperdulikannya.
Erick menegaskan tak gentar kala menerima ancaman tersebut, karena tugasnya sebagai pembantu Presiden yang memberikan pelayanan kepada negara dan masyarakat.
“Saya juga tidak takut diancam-ancam. Saya loyalitas ke Presiden,” kata Erick dalam diskusi virtual, Kamis (18/6/2020).
Follow Berita Okezone di Google News