Share

Iran Tolak Hentikan Pengayaan Nuklir

Khairisa Ferida , Okezone · Kamis 24 Mei 2012 21:05 WIB
https: img.okezone.com content 2012 05 24 412 635099 tSVk5aZaCh.jpg Ketua Tim Negosiasi Iran Saeed Jalili & Ketua Tim Negosiasi P5+1 Catherine Ashton (Foto: Press TV)
A A A

BAGHDAD - Tim Negosiasi Iran yang diketuai oleh Saeed Jalili dikabarkan menolak proposal yang diajukan oleh Kelompok P5+1. Proposal itu menyebutkan Iran harus menghentikan pengayaan nuklirnya.

Saeed Jalili dikabarkan menuntut adanya perubahan dalam proposal yang diajukan oleh kelompok P5+1. Seorang diplomat Iran yang turut serta dalam perundingan tersebut mengatakan, proposal yang diajukan jauh dari hasil kompromi antar kedua pihak selama pembicaraan berlangsung. Demikian diberitakan Associated Press Kamis, (22/5/2012).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Permintaan Jalili itu kabarnya disampaikan langsung kepada Ketua Tim Negosiasi Uni Eropa Catherine Ashton. Keduanya diketahui bertemu di sela-sela pembicaraan nuklir tersebut. Penolakan Iran tersebut sekaligus menutup pembicaraan nuklir yang berlangsung selama dua hari di Baghdad, Irak.

Dasar penolakan Iran didasarkan pada ketidakseimbangan proposal yang diajukan oleh kedua belah pihak. Dalam proposalnya Kelompok P5+1 menawarkan paket bantuan insentif serta beberapa kerja sama keamanan terhadap Iran. Namun, dengan catatan Negeri Persia itu bersedia menghentikan pengayaan nuklirnya.

Sementara itu, di sisi lain dalam proposal yang diajukannya, Iran meminta agar Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menghapus sanksi ekonomi atas ekspor minyak Iran. Sebagai imbalannya Teheran akan memberikan akses yang lebih luas kepada Badan Atom PBB (IAEA), serta pemantau internasional lainya untuk menginspeksi situs-situs nuklir Iran.

Kendati kembali menemukan jalan buntu di tengah berakhirnya pembicaraan nuklir ini, seorang anggota delegasi AS mengatakan, pihaknya sangat berharap akan adanya pembicaraan lanjutan dari pertemuan Baghdad ini.

"Kami sangat mengharapkan hal itu. Setiap hari kita mengetahui bahwa program nuklir Iran terus mengalami kemajuan. Diplomasi masih sangat terbuka, dan ini tidak terbatas," ujar salah seorang anggota delegasi AS.

Sementara itu, seorang Analis Iran Hassan Abedini mengutarakan pendapat serupa dengan Jalili. Menurut Abedini, proposal yang diajukan kelompok P5+1 tidak seimbang dibandingkan dengan proposal yang diajukan Iran.

"Proposal yang diajukan Iran adalah sebuah rencana yang sudah sejak lama diajukan. Namun sempat tertunda karena terhambatnya proses pembicaraan tahun lalu," tutur Abedini.

Menurut Abedini, proposal Barat yang menuntut Iran untuk mengurangi pengayaan uraniumnya sampai 20 persen adalah sebuah langkah teknis yang singkat. Abedini bahkan mengatakan, Barat telah melecehkan proposal yang diajukan Iran.

"Mengikuti kemauan mereka untuk berhenti melakukan pengayaan uranium sampai 20 persen demi mendapat imbalan berupa suku cadang pesawat adalah sebuah lelucon. Oleh karena itu proposal Barat tidak seimbang dan tidak dapat diterima," tegas Abedini.

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini